Rabu, 30 Maret 2011

sanggar tari remo

Mungkin sebagian orang pernah mendengar ataupun melihat tarian yang mempunyai ciri-ciri terdapat kidungan (nyanyian-red) di dalam tarian, dan juga gemericik suara gongseng (lonceng –red) disepanjang tarian. Itulah Tari Remo.
Tarian ini berasal dari Jombang, Jawa Timur, yang menceritakan tentang perjuangan seorang prajurit dalam medan laga. Pada awalnya tari ini merupakan tarian yang digunakan sebagai pengantar pertunjukan ludruk ataupun juga dalam kesenian tayub yang juga disebut dengan lenggeran. Namun, sekarang tarian ini lebih sering ditarikan sebagai sambutan atas tamu kenegaraan, dan juga acara resmi lainnya. terkadang tarian ini ditarikan secara masal dalam perayaan hari besar kenegaraan
Tari Remo sebenarnya mempunyai 2 gaya yaitu gaya putra dan gaya putri. Untuk gaya putra lebih sering ditarikan dalam pembuka pertunjukan ludruk, sedangkan gaya putri sering ditarikan dalam kesenian tayub oleh para penari-penari lengger.
Tari ini dalam perkembangannya tersebar diseluruh jawa timur, jadi tak heran jika di masing-masing daerah di jawa timur juga terdapat tari remo dengan ciri atau gaya khas masing-masing daerah. Antara lain Malang, Surabaya, Situbondo, dll. Dan tidak menutup kemungkinan oleh karena dimasing-masing daerah banyak terdapat grup / kelompok kesenian, tari Remo telah mengalami beberapa perubahan dalam gerak, khususnya ukelan. Begitu juga di sanggar Panji Laras.
Musik yang mengiringi Tari Remo ini adalah gamelan jawa timuran, yang biasanya terdiri atas bonang barung/babok, bonang penerus, saron, gambang, gender, slentem siter, seruling, kethuk, kenong, kempul, dan gong. Adapun jenis irama yang sering dibawakan untuk mengiringi Tari Remo adalah Jula-Juli atau gending-gending kreasi baru.
Untuk kostum tari remo penarinya menggunakan jenis kostum yang terdiri dari bagian atas hitam yang menghadirkan pakaian abad 18 berbentuk rompi dengan dasar yang nyorak seperti putih ataupun merah, celana pendek bludru hitam dengan hiasan emas, dipinggang ada sebuah sabuk dan keris .dipaha kanan ada selendang menggantung sampai kemata kaki. di kaki kanan terdapat gongseng sebagai gelang. Di sebutkan bahwa tarian remo ini di promosikan sekitar tahun 1900, yang kemudian dimanfaatkan oleh nasionalis indonesia untuk berkomunikasi kepada masyarakat.
Panji laras sebagai salah satu dari sekian banyak sanggar yang terdapat di jawa timur ikut melestarikan tarian ini, dengan membuat beberapa kreasi gerak dalam tarian Remo (terutama gaya Monali Fatah), agar tari ini terus dapat dilestarikan sebagai wujud kekayaan dan nuansa budaya khususnya Jawa Timur tercinta ini.